Bisnisbandung.com - Tragedi Pulau Rempang seakan tidak ada habisnya selalu ada konflik lahan antara pihak Pemerintah bersama investor asing melawan masyarakat.
Kesan Pemerintah yang lebih mementingkan investor asing dibandingkan rakyatnya sendiri sangat mengkhawatirkan dalam tragedi Rempang.
Bukan saja di Rempang, Jokowi baru saja sepakati mega proyek strategis nasional bersama investasi asing yang akan dibangun oleh PT. Abaco Pacific diatas tanah seluas 30 ribu hektar.
Lebih 1.000 warga Jorong Pigogah Patibubur Air Bangis, aktivis, dan mahasiswa berunjuk rasa dan menyuarakan aspirasi terkait PSN di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat.
Tidak tanggung-tanggung, unjuk rasa ini berlangsung selama sepekan sejak akhir Juli 2023 hingga awal Agustus.
Berdasarkan informasi yang telah dirangkum surat pengusulan tersebut nomor 070/774/Batlibang-2021, sampai saat ini memang masih dalam proses pengkajian di pusat.
Baca Juga: Perkembangannya sangat pesat, Inilah alasan lain kenapa Presiden Jokowi sangat dicintai warga NTT
Sedangkan soal lahan di Air Bangis yang rencananya akan menjadi lokasi mega proyek statusnya 100% kawasan hutan.
Dengan luas lahan yang dibutuhkan mencapai 30.162 hektar di lokasi inilah nanti akan dibangun mega proyek kawasan industri.
Diantaranya kilang minyak, petrochemical, oleochemical, building, manufacturing, metallurgy, serta industri makanan dan minuman.
Baca Juga: Kenapa India disebut Vrindavan oleh warganet Indonesia, Ternyata ini alasan sebenarnya
Kilang minyak ini merupakan investasi dari konsorsium Australia, Indonesia, dan Kanada lewat PT. Abaco Pasifik Indonesia dengan nilai investasi sebesar 150 Triliun Rupiah.
Selain Kawasan Industri akan dibangun Bandara Internasional dan Highland City yang di dalamnya terdapat olympic park, west highland city, kampus, abaco tower, serta universitas.