Tidak hanya pada rencana Luhut dan Jokowi, sebagai seorang realis sejati wajar saja Kementerian Pertahanan Indonesia ikut dalam andil proyek tersebut.
Baca Juga: Arab Saudi Akan Mengembangkan Esport Di Negaranya Sampai Global
Prabowo Subianto menandatangani kerjasama pengembangan teknologi nuklir bersama Thorcon International.
Sebuah perusahaan asal Amerika Serikat dan kita bisa menilai jika Prabowo yang seringkali merasa curiga kalau negara lain ingin berbuat jahat kepada Indonesia.
Satu-satunya cara biar supaya Indonesia selamat adalah dengan memperkuat pertahanan dengan punya banyak senjata.
Baca Juga: Ini Dia Faktor Mengapa Afrika Mengalami Penderitaan Paling Besar Saat Perubahan Iklim
Selanjutnya Prabowo tentunya akan berpikir kalau semua negara mempunyai senjata nuklir pasti akan ada yang berani menyerang satu sama lain.
Dengan memiliki teknologi nuklir, Indonesia bisa jadi akan merasa memiliki nilai tawar yang lebih tinggi untuk bisa disandingkan dengan negara-negara besar.
Indonesia saat ini berada di tengah-tengah negara yang memiliki senjata nuklir seperti India, Pakistan, China, Korea Utara juga tidak ketinggalan Australia.
Baca Juga: Apakah Ketombe Menular? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Tentu saja Indonesia dengan rencana jangka menengah pembangunannya mengutamakan proyek pembangunan tenaga nuklir nasional yang sudah memasuki fase atau tahap pertama.
Dengan bantuan Rusia, tentu suatu saat nanti bisa membantu kekuatan militer Indonesia dari sektor persenjataan nuklir.
Rusia kini bahkan menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan pembangkit nuklir terapung.
Baca Juga: Ini Dia Sinopsis Dan Jadwal Tayang Season 2 Dari Drama Korea Arthdal Chronicles The Sword Of Aramoon
Reaktor nuklir jenis ini dapat berpindah-pindah ke lokasi karena berbentuk seperti kapal, jadi Indonesia sangatlah beruntung melakukan kerja sama dengan Rusia.