Kemenparekraf Kembangkan Destinasi Pariwisata Aman Bencana

photo author
- Rabu, 8 Maret 2023 | 12:30 WIB
Kemenparekraf menyusun pengembangan destinasi pariwisata aman bencana, Sebagai upaya mitigasi kondisi darurat yang menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia  (pexels / tom fisk)
Kemenparekraf menyusun pengembangan destinasi pariwisata aman bencana, Sebagai upaya mitigasi kondisi darurat yang menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia (pexels / tom fisk)

Bisnisbandung.com - Sebagai upaya mitigasi kondisi darurat yang menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, Kemenparekraf menyusun pengembangan destinasi pariwisata Aman Bencana.

Kemenparekraf mengatakan tahun 2022 menjadi salah satu tahun titik balik kebangkitan sektor pariwisata pascapandemi dan merupakan tahun yang penuh tantangan sehingga Kemenparekraf menyusun pengembangan destinasi pariwisata Aman Bencana.

pengembangan destinasi pariwisata Aman Bencana merupakan upaya Kemenparekraf untuk meminimalisir dampak bencana serta meningkatkan keamanan dan keselamatan telah dilakukan pada tahun 2022.

Baca Juga: Kenali 5 Cara Menghadapi Wanita yang Egois, No 5 Bikin Dia Takluk dan Patuh Padamu

Kemenparekraf menjelaskan pariwisata merupakan sektor yang “dihantui” dan pandemi telah memberikan pelajaran bahwa bencana sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan-perubahan maupun kejadian-kejadian di sekelilingnya.

Dan krisis kepariwisataan ini misalnya dapat terjadi karena faktor alam maupun non-alam sehingga Kemenparekraf menyusun pengembangan destinasi pariwisata aman bencana.

Sandiaga mengatakan “Salah satu strategi yang diusung adalah penguatan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) destinasi pariwisata, Kami sebagai regulator terus berupaya dalam menangani krisis tersebut untuk bangkit lebih cepat, pulih lebih kuat terhadap potensi bencana alam dan non alam, melalui kegiatan mitigasi dan kesiapan bencana dalam lingkup manajemen krisis pariwisata serta sinergi program antar kementerian/lembaga”.

Baca Juga: Biar Gak Saling Menyakiti, Kenali 5 Tips Mengurangi Sifat Egois dalam Hubungan Percintaan, No 3 Pasti Langgeng

Melalui Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana atau Post Disaster Need Assessment (PDNA) Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan proses penilaian kerusakan, kerugian, dan kebutuhan yang dilakukan yang mengkaji akibat bencana, dampak bencana, dan kebutuhan pemulihan pascabencana.

Menparekraf Sandiaga mengatakan “Pengkajian Kebutuhan Pasca-Bencana merupakan instrumen pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menyusun kebijakan, program, dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang berlandaskan pada informasi yang akurat dari para pihak yang terdampak bencana, dalam bentuk dokumen rencana aksi”.

Untuk sektor pariwisata dengan sudut pandang pada risiko atau berdasarkan banyaknya catatan atau pengalaman kejadian bencana, Alat ukur dan profil resiliensi destinasi diadaptasi melalui metode resilience radar dan pada blue guide to coastal resilience.

Baca Juga: Jangan Langsung Emosi, Simak 5 Cara Mengatasi Pasangan Keras Kepala! No 3 Bikin Dia Takluk

Pada tahap selanjutnya, hasil olahan alat ukur dan profil resiliensi dapat memberikan gambaran ketahanan destinasi pariwisata dan dapat menjadi salah satu dasar untuk membentuk indeks resiliensi destinasi pariwisata.

Hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk destinasi wisata, yang sejalan dengan konteks lokal maupun nasional untuk mengukur dan menjamin standar capaian ketangguhan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: rri.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X