Tanpa Status, Pemerintah Klaim Penanganan Bencana Sudah Berskala Nasional Sejak Hari Pertama

photo author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 12:00 WIB
Presiden Prabowo bersalam dengan Kepala BNPB (Tangakap layar YouTube Kompas.com)
Presiden Prabowo bersalam dengan Kepala BNPB (Tangakap layar YouTube Kompas.com)

bisnisbandung.com - Pemerintah pusat menegaskan bahwa penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah dilakukan dalam skala nasional sejak hari pertama kejadian pada 26 Desember, walaupun tak ditetapkan dalam status ‘bencana nasional’.

Pernyataan ini disampaikan untuk menjawab perdebatan mengenai status bencana nasional yang terus mencuat dalam beberapa pekan terakhir.

“Masih ada pihak-pihak yang terus saja membahas status bencana nasional,” ungkap Sekertaris Kabinet, teddy Indra Wijaya.

“Sejak hari pertama tanggal 26, pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di tiga provinsi ini, langsung mobilisasi nasional,” terusnya.

Baca Juga: Eks Panglima TNI Tegaskan Aceh Bukan Bermimpi Menjadi Negara Lain, tetapi Menuntut Keadilan

Menurut penjelasan Seskab Teddy, pemerintah langsung mengerahkan mobilisasi nasional yang melibatkan tiga provinsi terdampak.

Sejak hari pertama, lebih dari 50.000 personel gabungan hadir di lapangan, terdiri atas TNI, Polri, Basarnas, serta berbagai kelompok relawan. Pada minggu awal, jumlah petugas yang bergerak bahkan telah mencapai lebih dari 26.000 orang.

Pemerintah juga memastikan bahwa pendanaan penanganan bencana sepenuhnya berasal dari anggaran pusat.

Presiden telah menetapkan alokasi hingga Rp60 triliun yang akan disalurkan secara bertahap untuk pembangunan hunian sementara, hunian tetap, fasilitas umum, hingga kantor-kantor pemerintahan daerah seperti DPRD dan kecamatan.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Wanti-Wanti Presiden, Singgung Pembangkangan Jendral Listyo Sigit

Selain itu, 52 kepala daerah dari wilayah terdampak langsung menerima bantuan tunai sejak hari pertama untuk mempercepat penanganan kebutuhan mendesak di lapangan.

Dalam aspek sarana dan prasarana, pemerintah menegaskan bahwa dukungan pusat tidak bergantung pada status bencana nasional.

Lebih dari 100 kapal, pesawat, dan helikopter telah dikerahkan, disertai sekitar 1.000 unit alat berat dari berbagai wilayah Indonesia.

Upaya perbaikan infrastruktur seperti jembatan dan jalan yang rusak pun terus berjalan, dan sejumlah titik telah berhasil dipulihkan dalam rentang waktu satu minggu hingga sepuluh hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X