bisnisbandung.com - Kementerian Agama menyoroti maraknya fenomena pendakwah muda yang populer di media sosial, termasuk kasus viral seorang pendakwah asal Kediri bernama Elham Yahya Luqman atau Gus Elham.
Ia menjadi sorotan publik setelah beredar rekaman dirinya yang memperlihatkan perilaku tidak pantas terhadap sejumlah anak perempuan.
Bukan hanya itu, video Ning Umi Laila juga turut menjadi perhatian publik, karena memperlihatkan sikap kurang pantas saat di atas panggung terhadap anak laki-laki.
Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya figur pendakwah yang lebih mengedepankan popularitas ketimbang etika dan keilmuan agama.
Baca Juga: “Enggak Usah Rujuk Tiga Kali” Menkes Dorong Penghapusan Rujukan Berlapis BPJS
Direktur Bina Syariah Kementerian Agama, Arsyah Hidayat, menyampaikan bahwa masyarakat saat ini cenderung tertarik pada penyampaian dakwah yang dikemas secara ringan, penuh humor, dan dekat dengan keseharian.
Namun pendekatan tersebut dianggap tetap harus disertai kompetensi keilmuan yang kuat agar pesan agama tersampaikan secara benar.
Kemenag menilai perlunya sistem penyaringan lebih ketat terhadap pendakwah yang tampil di berbagai platform, termasuk media televisi dan media sosial.
Sebagai langkah awal, Kementerian Agama mengajak stasiun televisi dan pihak-pihak penyelenggara konten untuk bekerja sama dalam memastikan pendakwah yang tampil memiliki kredibilitas yang jelas.
Baca Juga: Harga Stabil, Daya Beli Melemah, Pemkot Bandung Genjot Branding UMKM untuk Perkuat Daya Saing
“Kalau bisa nanti seumpamanya ada daftar atau list, saya pikir bisa berkomunikasi dengan Kementerian Agama. Kita punya list ya para pen-dai yang nota bene mereka sudah punya sertifikat ya,” ujarn Arsyah Hidayat dilansir dari youtube tvOneNews.
Pendakwah yang memiliki latar belakang keilmuan kuat seperti sejumlah tokoh yang telah dikenal luas dinilai sebagai contoh yang layak diperkuat dan diberi ruang lebih besar untuk menyampaikan dakwah secara berkualitas.
Selain penguatan kurasi pendakwah, Kemenag juga berencana bekerja sama dengan PBNU untuk memberikan pelatihan kepada dai-dai yang memiliki kemampuan keilmuan namun belum terbiasa memanfaatkan media digital.
Pelatihan ini ditujukan agar para pendakwah berkompeten tersebut dapat bersaing dengan figur-figur populer di media sosial yang sering kali lebih unggul dalam gaya penyampaian, meski tidak selalu memiliki landasan keilmuan yang memadai.***
Baca Juga: Pegiat Media Sosial Heran dengan Sikap Fadli Zon soal Soeharto Jadi Pahlawan
Artikel Terkait
Viral! Eceu Gacor Kritik Dedi Mulyadi, Malah Diajak Ngobrol Langsung!
Viral! Emak-emak Ngaku 7 Tahun Tak Makan Gegara Tol Cisumdawu, Dedi Mulyadi: Masuk Keajaiban Dunia!
Viral SDN di Tasikmalaya Ambruk, Gubernur Dedi Mulyadi Semprot Bupati!
Pasca Konten Dedi Mulyadi Viral Soal Aqua, Tenaga Ahli Perpamsi Soroti Isu Pengelolaan Air
Ramai Kasus Gus Elham, Publik Nilai Maaf Belum Cukup, Kemenag Tegaskan Sanksi Bukan Wewenangnya
PBNU Soroti Fenomena Gus-Gusan Modal Ganteng dan Lucu, Imbau Masyarakat Lebih Cerdas