Purbaya dan Luhut Beda Pandangan Soal Anggaran Program Makanan Bergizi Gratis

Bisnisbandung.com - Perbedaan pandangan muncul antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan terkait kebijakan pengelolaan anggaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Keduanya memiliki pandangan berbeda mengenai langkah yang harus diambil apabila terdapat dana MBG yang tidak terserap hingga akhir Oktober 2025.

Purbaya menegaskan bahwa Kementerian Keuangan akan tetap menarik kembali dana MBG yang tidak terserap sesuai jadwal evaluasi anggaran.

Baca Juga: Prabowo Turun Langsung! Negara Rugi hingga Rp300 Triliun akibat Tambang Ilegal

“Ya, kalau nanti akhir Oktober, saya prediksikan berapa penyerapannya. Kalau kurang, ya kita ambil uangnya. Tapi kalau memang lebih, ya kita tambah,” lugasnya dilansir dari youtube Metro TV.

Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan langkah rutin dalam menjaga efektivitas penggunaan APBN agar dana negara digunakan secara optimal dan tepat sasaran.

Ia juga memastikan bahwa penarikan anggaran tidak akan menghambat jalannya program, melainkan menjadi bagian dari upaya memperbaiki tata kelola pelaksanaannya.

Baca Juga: Tuai Sorotan, Keluarga Korban Pesantren Al Khoziny Tolak Santunan demi Berkah Kiai

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan berpendapat bahwa tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan terkait serapan anggaran program tersebut.

Ia menilai penyerapan dana MBG sejauh ini menunjukkan tren positif dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di tingkat bawah.

Luhut menekankan pentingnya menjaga kesinambungan program agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas tanpa terganggu oleh mekanisme pemotongan anggaran.

Baca Juga: Guru Gembul Geram Kisah Keajaiban di Tragedi Ponpes Al-Khoziny Jadi Sorotan Utama

Perbedaan pandangan ini menandakan adanya dinamika dalam pengelolaan program prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintah berkomitmen memastikan bahwa program Makanan Bergizi Gratis tetap berjalan secara efektif untuk mendukung ketahanan pangan, meningkatkan kualitas gizi anak-anak, serta memperkuat ekonomi masyarakat.