Bisnisbandung.com - Pasar saham Indonesia kembali mengalami tekanan hebat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam dalam beberapa hari terakhir.
Pengamat ekonomi M. Sobary menilai hal ini tak lepas dari ketidakpercayaan investor asing terhadap kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Aryo Seno Bagaskoro Ungkap Tanpa ‘Nasi Goreng’ Pesan Bu Mega untuk Pak Prabowo Tetap Sampai
M. Sobary dalam youtube Anak Bangsa TV menyebut bahwa gonjang-ganjing pasar saham ini bukan sekadar masalah biasa.
"Ini problem pemerintah. Pasar saham hancur karena kebijakan ekonomi yang tidak dipercaya oleh investor terutama investor asing," ujarnya.
Menurutnya bagi masyarakat umum anjloknya IHSG mungkin tidak terasa secara langsung.
"Yang penting buat rakyat pasar tradisional tetap jalan. Pasar Senin, Pasar Rebo, Pasar Wage, semua tetap beroperasi. Tapi bagi ekonomi negara ini tanda bahaya besar," tegasnya.
Baca Juga: Demokrat Soal Wacana Pertemuan Para Presiden, Herzaky: Jangan Sampai Jadi Kewajiban
Sobary menilai kejatuhan pasar saham ini merupakan gejala dari ekonomi yang tidak sehat.
"Kalau ekonomi tidak sehat politik juga ikut jungkir balik. Dan kalau ini dibiarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa makin anjlok," katanya.
Ia menyinggung intervensi pemerintah yang berusaha menahan kejatuhan IHSG dengan menutup pasar lebih cepat saat anjlok 5%.
"Itu bukan solusi. Besoknya tetap jatuh lagi. Ini tanda bahwa kebijakan ekonomi kita tidak kredibel," jelasnya.
Lebih jauh Sobary menyoroti kebijakan moneter pemerintah yang dianggap tidak transparan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Soal Demo UU TNI, Jangan Protes Sebelum Paham Isinya!
Fenomena TNI di Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Sudah Lebih dari 4.000 Orang!
Kepala BGN Sebut Gizi Kurang Baik Bikin Timnas Indonesia Sulit Menang, Hendri Satrio: Jangan Asal Bicara!
Rudi S Kamri Desak Pecat Hasan Nasbi, Dukung Polri Usut Teror ke Tempo
Diterpa Isu Perselingkuhan dengan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Angkat Bicara!
Efek Domino! Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Gubernur Lain Ikut Tertarik