KIM Plus Raih Kemenangan di Wilayah Strategis, Silfester Matutina: Endorsment Itu Sah-Sah Saja

photo author
- Kamis, 28 November 2024 | 20:00 WIB
Silfester Matutina (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)
Silfester Matutina (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

bisnisbandung.com - Hasil hitung cepat (quick count) menunjukkan dominasi Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) dalam Pilkada serentak 2024.

Kandidat yang diusung koalisi ini berhasil memenangkan sejumlah provinsi strategis, seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Namun banyak pihak memperdebatkan adanya endorsement dalam kemenangan tersebut.

Silfester Matutina, menilai bahwa Pilkada 2024 berjalan dengan lancar dan demokratis. Bahkan baginya endorsement itu sah-sah saja.

“Saya pikir endorsement itu sah-sah saja. Di pihak PDI Perjuangan, misalnya, ada endorsement dari Bu Megawati, Pak Amin Rais, dan Pak Oesman Sapta, serta lainnya,” ujar Silfester Matutina dilansir dari youtube Indonesia Lawyers Club.

Baca Juga: PKS Optimis di Jakarta, Habib Aboebakar: Masih Ada Peluang untuk Putaran Kedua

 “Di pihak kita juga ada endorsement dari Pak Jokowi, Prabowo, Mas Gibran, dan lain-lain. Itu sah-sah saja,” lanjutnya.

Menurutnya, kesuksesan kandidat yang diusung KIM Plus tidak lepas dari strategi yang matang, kerja keras tim sukses, dan dukungan rakyat.

 Ia juga mengapresiasi penyelenggara pemilu, aparat, dan semua pihak yang berperan dalam menjaga kelancaran proses demokrasi.

Baca Juga: Gak Bisa Bayar Pajak Kok Malah Diusir? Rocky Gerung Sindir Sri Mulyani

Terkait isu endorsement yang sempat menjadi perbincangan, Silfester menyatakan bahwa dukungan dari tokoh-tokoh politik adalah hal yang wajar dan sah dalam demokrasi.

 Baik di pihak KIM Plus maupun koalisi lain, dukungan tokoh-tokoh seperti Jokowi, Prabowo, Megawati, atau Gibran merupakan bagian dari strategi politik yang bertujuan merebut hati rakyat.

Silfester Matutina juga menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada indikasi pelanggaran serius yang menciderai proses demokrasi.

Baca Juga: Satu atau Dua Putaran? Khoirul Umam: Quick Count Pilgub Jakarta Masih Abu-Abu

Jika nantinya ditemukan kecurangan, ia percaya bahwa mekanisme hukum yang ada dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X