Amien Rais Sentil Sakti Wahyu Trenggono, Kritik Terhadap Kondisi Kelautan di Periode Kedua Jokowi

Bisnisbandung.com - Amien Rais  melanjutkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kali ini mengarahkan perhatiannya pada Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

 Menurut Amien Rais, nelayan yang merupakan salah satu soko guru bangsa mengalami tekanan yang semakin berat pada periode kedua kepemimpinan Jokowi, terutama sejak Trenggono menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Pada periode kedua Presiden Jokowi, semakin mengalami lilitan dari Menteri Kelautan dan Perikanan yang bernama Sakti Wahyu Trenggono,” jelasnya.

Baca Juga: Ono Surono Serukan Kebangkitan Toleransi di Jawa Barat

Amien Rais menyebutkan bahwa kebijakan yang diterapkan Trenggono, yang dikenal dengan sebutan Ocean Economics, telah merampas ruang laut dan sumber daya kelautan, yang pada akhirnya memicu ketidakadilan dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

 Kebijakan ini, menurut Amien, beraroma privatisasi dan komersialisasi yang mengabaikan keadilan sosial, sehingga membuat kehidupan nelayan semakin terhimpit.

Pada masa kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti, nelayan tradisional dinilai Amien Rais masih dapat hidup stabil dan tercukupi kebutuhan hidupnya.

“Semasa Kementerian Kelautan dan Perikanan dinahkodai oleh Bu Susi Pudjiastuti, nelayan tradisional berkehidupan stabil, relatif tercukupi kebutuhan hidup mereka,” ungkapnya.

Baca Juga: Mobil Jurnalis Tempo Dirusak, Adian Napitupulu: Ada Pesan Tersembunyi di Baliknya

Mantan Ketua MPR tersebut memuji tiga pilar yang diusung pada masa itu, yakni kesejahteraan, keberlanjutan, dan kedaulatan.

 Namun, sejak Trenggono mengambil alih, kebijakan baru yang diterapkannya dianggap lebih menguntungkan pemilik modal daripada kesejahteraan nelayan.

Selain itu, Amien Rais juga menyoroti kekayaan pribadi Sakti Wahyu Trenggono yang mencapai hampir 2,6 triliun, yang dianggapnya mencurigakan.

“Kekayaan si Sakti ini memang hebat, mencapai hampir 2,6 triliun. Entah dari mana ya, yang dilaporkan biasanya lebih rendah dari kekayaan yang sesungguhnya,” sindirannya.

Baca Juga: Netizen : Garuda IKN mirip dengan Istana Kerajaan Siluman Kelelawar sampai batman