Bisnisbandung.com - Wakil Ketua Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Kiai Haji Anwar Abbas menyampaikan kekhawatirannya.
Anwar Abbas menyampaikan pandangannya terhadap situasi politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
Dikutip dari youtube channel Abraham Samad Speak Up, Anwar Abbas menyoroti masalah kepercayaan masyarakat yang kian menurun terhadap pemerintah.
Baca Juga: Ini Dia Deretan Momfluencer Ternama, Inspirasi Para Mom Di Indonesia!
Anwar Abbas menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah saat ini semakin berkurang.
“Jika pemerintah benar, maka harus didukung. Namun jika tidak benar kita tidak boleh mendukungnya,” ujar Anwar Abbas.
Ia menyoroti bahwa pemimpin yang tidak meminta-minta kepada pemilik kapital sangat langka di negeri ini.
Anwar Abbas mengkritik keras dominasi oligarki politik yang mengendalikan oligarki ekonomi di Indonesia.
Baca Juga: Ragam Kearifan Lokal Masyarakat Jawa, Lengkap Dengan Maknanya
Ia mempertanyakan apakah ada partai politik di negeri ini yang tidak dibiayai oleh oligarki ekonomi.
Menurut Anwar Abbas hampir semua partai politik bergantung pada dukungan kapital besar.
Anwar Abbas menjelaskan bangsa Indonesia telah menyimpang jauh dari nilai-nilai Pancasila.
“Falsafah bangsa kita sekarang lebih condong kepada paham-paham seperti hedonisme dan materialisme,” katanya.
Anwar Abbas juga menambahkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 hanya ada di atas kertas dan tidak terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kreatif, Frugal Living, Dan Cerdas Membaca Peluang, Paket Komplit Menuju Kaya!
Artikel Terkait
Nasib Rakyat Dibuat Becanda, Rocky Gerung: Parpol Rame-Rame Calonkan Artis Dan Pelawak Di Pilkada
Jangan Marah-Marah, Mahfud MD: Kemenangan Pemilu Harus Diakui
Bansos Presiden Saja Dikorupsi, Rocky Gerung: Negara Ini Sudah Benar-Benar Hancur
Game Over IKN! Rocky Gerung: Gerindra Lebih Pilih Makan Siang Gratis
Juru bicara KPK Tessa Mahardika: Barang Bukti Hasto Akan Dikembalikan Jika Tak Terkait Kasus Harun Masiku
Perizinan Masih Ruwet di Seluruh Indonesia, Presiden Jokowi Soroti Birokrasi