Bisnisbandung.com - Ada beragam tradisi dalam masyarakat Jawa, yang masih lestari hingga kini. Tentu senantiasa ada pesan tersirat dalam setiap tradisi.
Upacara wetonan, diperingati ketiga bayi telah menginjak usia 35 hari. Upacara wetonan adalah untuk mendoakan agar bayi selamat dari marabahaya, menjadi anak cerdas dan mudah menjalani kehidupan.
Upacara wetonan senantiasa dilakukan setiap 35 hari sekali. Biasanya dilakukan pukul enam sore. Biasanya dilakukan juga meditasi dan mengundang teman-teman dan tetangga, dan makan bersama.
Biasanya disajikan tumpeng, pisang, ayam ingkung, gudangan,jenang abang putih. Bahkan jika ingin lebih lengkap maka disajikan tujuh jenis bubur.
Disajika pula jajan pasar seperti wajik, gedhang ijo, sukun, dondong,jambu, jeruk. Dilengkapi juga dengan kembang setaman, berisi bermacam bunga seperti mawar, melati, kantil.
Baca Juga: Kreatif, Frugal Living, Dan Cerdas Membaca Peluang, Paket Komplit Menuju Kaya!
Adapun bila orang yang jarang diperingati wetonnya, maka diberi sarana doa dengan kembang kerah macan yang terdiri dari bunga mawar, bunga kantil, daun pandan dan bunga kenanga.
Dengan seringnya mengadakan tradisi wetonan, juga memelihara tradisi kebersamaan, ketetanggaan dan kerukunan.
Sebelum makan bersama, orang yang dibuatkan slametan wetonan harus memakan jenang putih agar diberikan kesehatan oleh Tuhan. Setelah itu baru semua anggota keluarga makan bersama-sama. Tujuh macam sayuran disusun agar mendapatkan pertolongan Tuhan.
Selanjutnya adalah upacara ruwatan. Dalam upacara ruwatan adalah melepaskan dari hukuman atau kutukan. Biasanya disarankan untuk anak-anak sukerta.
Dalam tradisi ruwatan disiapkan bunga, padi, kain, juga digelar pertunjukan wayang. Lakon wayangnya adalah Murwakala, dan disajikan sesaji khusus untuk Batara Kala.
Baca Juga: Hubungan Antara Slow Living, Meditasi Dan Ketenangan Jiwa Untuk Kebahagiaan Anda
Biasanya juga disiapkan nasi kuning, nasi golong, nasi kabuli, jenang abang,bubur sengkolo, jajan pasar, dan rujak legi. Ada prosesi siraman dengan kembang setaman, pemotongan rambut, dilanjutkan tirakatan.
Tradisi kearifan lokal lainnya adalah Grebeg Syawal Keraton Surakarta. Tradisi ini dengan membawa dua gunungan berisi hasil bumi dan jajan pasar. Ada gunung jaler dan gunung estri. Gunung jaler dibawa ke masjid Agung, sementara gunungan estri dibawa ke keraton Surakarta.
Artikel Terkait
Hati-hati! Jebakan Fomo, Inilah 8 Tips Agar Terhindar dan Bisa Hidup Sederhana Tanpa Harus Terbelenggu
5 Cara Membuat Rumah Kecil Terasa Lebih Luas, Nomor 4 Sadar Diri akan Kemampuan
Rating Sustainalytics BRI Terus Membaik Seiring Kuatnya Pengelolaan Risiko ESG
Harga Bitcoin Mulai Rebound, Siap Menuju Titik Tertinggi? Ini Kata Robert Kiyosaki
Hubungan Antara Slow Living, Meditasi Dan Ketenangan Jiwa Untuk Kebahagiaan Anda
Kreatif, Frugal Living, Dan Cerdas Membaca Peluang, Paket Komplit Menuju Kaya!