Bisnisbandung.com - Seorang Pria berinisial OR (42) nekat melakukan penganiayaan terhadap seorang pekerja seks komersial (PSK) di bulan puasa lantaran wajahnya berbeda dengan yang ada di foto profilnya.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di sebuah hotel di Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu 13 Maret 2024.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol May Diana Sitepu, ia pun mengungkapkan kronologi awal peristiwa ini.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Langkah Politik Jokowi: Incar Partai Golkar
Peristiwa bermula saat OR (42) memesan seorang PSK dari sebuah aplikasi kencan, keduanya lantas melakukan negosiasi harga dan sepakat untuk bertemu di sebuah hotel pada Rabu 13 Maret 2024 dini hari.
"Pelaku melakukan pemesanan melalui salah satu aplikasi dan berjanjian disalah satu hotel di Kecamatan Wenang," ucap Kompol May Diana.
Pada hari Rabu dini hari OR (42) pun bertemu dengan sang PSK dan mucikarinya, usut punya usut mucikari dari PSK itu meminta harga yang lebih mahal ke OR (42) dari kesepakatan awalnya.
Baca Juga: Golkar Institute, Tanda Golkar tak Main-main Mencetak Para Kader Terbaiknya
"Namun disitu terjadi ketidaksepakatan sebagaimana pembicaraan di awal, ada perbedaan harga, dimana sepakatnya dengan harga sekian, namun di lokasi berbeda," ucap Kompol Diana.
Sebenarnya OR (42) tidak merasa keberatan dengan adanya perbedaan harga dari kesepakatan awal, tetapi lantaran sang PSK memiliki wajah yang sangat berbeda dengan yang difoto, OR (42) pun naik pitam dan merasa ditipu.
OR (42) pun segera melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam kepada mucikari dan sang PSK.
Kedua korban diduga mengalami luka-luka berat di bagian wajah dan leher akibat penganiayaan tersebut, hingga saat ini kedua korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Karombasan, Manado.
Akibat perbuatannya ini, OR (42) akan dijerat dengan Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman lima tahun penjara.***
Artikel Terkait
Anies Baswedan Soroti 'Money Politics' dalam Pemilu 2024, Kebebasan Memilih di Tengah Tekanan
Politikus PDI-P Darmadi Durianto: Keberhasilan DKJ sebagai Kota Global Bergantung pada Seriusnya Penanganan RUU
PSI Nilai DKI Jakarta Butuh Sosok Gubernur Seperti Presiden Jokowi
Ini Profil Airlangga Hartanto, Salah Satu Politisi Yang Kini Dekat Dengan Jokowi
Golkar Institute, Tanda Golkar tak Main-main Mencetak Para Kader Terbaiknya
Rocky Gerung Kritik Langkah Politik Jokowi: Incar Partai Golkar