Harga Daging Ayam dan Sapi Semakin Meroket, Begini Ungkapan Menteri Pertanian

photo author
- Kamis, 14 Maret 2024 | 17:15 WIB
Ilustrasi harga daging ayam dan sapi naik di pasar menjelang ramadhan dan lebaran (Pixabay/Photosforyou)
Ilustrasi harga daging ayam dan sapi naik di pasar menjelang ramadhan dan lebaran (Pixabay/Photosforyou)

Bisnisbandung.com - Kenaikan harga yang terjadi menjelang ramadhan dan lebaran sudah menjadi tradisi yang terjadi.

Namun kini harga daging ayam dan sapi yang kian meroket sedikit menyulitkan warga. 
 
Harga daging ayam dan sapi yang semakin tidak masuk akan bahkan masih di awal bulan ramadhan. 
 
Namun, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman malah menganggap ini hal wajar untuk para peternak. 
 
 
Mentan mengungkapkan kenaikan harga daging ayam dan sapi ini sebagai bentuk sedekah. 
 
Karena beliau menganggap jika para peternak tidak memiliki THR di setiap lebaran. 
 
"Biarlah naik dikit. Sekarang stoknya cukup, produksi ayam cukup, telur kita cukup, tapi kalau naik dikit tolong dipahami bahwa peternak kita, petani cabai kita tidak punya THR" Ungkap Andi Amran Sulaiman. 
 
Dari ungkapan beliau meminta untuk memahami dan menganggap kenaikan sedikit sebagai sedekah. 
 
 
"Kami memohon kepada masyarakat, kalo naik sedikit itulah mungkin sedekah untuk peternak kita" Ungkap Mentan usai Rapat Kerja (13/3/2024). 
 
Sebelum harga daging ayam dan sapi yang naik bahkan beras sudah lebih dulu memiliki harga yang tinggi. 
 
Namun mentan menegaskan jika masalah yang terjadi adalah dari ketersediaan pupuk. 
 
Beliau menuturkan jika pupuk subsidi yang dapat tersalurkan hanya sebesar 50 persen saja. 
 
 
"Yang pertama adalah pupuk, itu hanya 50 persen dari kebutuhan" ungkap Amran. 
 
Masalah lain penyebab naiknya harga adalah perubahan iklim el Nino yang kini menggeser masa tanam padi di Indonesia. 
 
Dampak dari masalah ini dijelaskan jika produksi menurun dan masa panen uang semakin mundur. 
 
Masalah ketiga adalah untuk beberapa orang yang menggunakan kartu tani dan akses yang jauh. 
 
 
Mentan, Andi Amran Sulaiman juga menjelaskan upaya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah saat ini. 
 
Salah satunya adalah dengan mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton. 
 
Ditambah untuk mempermudah dengan menggunakan akses melalui kartu tanda penduduk atau KTP. 
 
Selain itu, bisa dibantu dengan mengoptimalkan lahan-lahan rawa seta pompanisasi air sungai. 
 
 
"Kondisi ini merupakan darurat pangan yang harus segera dicairkan solusi" Ungkap Mentan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Instagram/@undercover.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X