Ramai Isu Aparat Tidak Netral, Cak Imin: Netralitas Itu Mutlak!

photo author
- Jumat, 17 November 2023 | 08:00 WIB
Cak Imin Buka Suara Terkait Isu Netralitas Aparat (Instagram @cakiminow)
Cak Imin Buka Suara Terkait Isu Netralitas Aparat (Instagram @cakiminow)

Bisnisbandung.com - Demokrasi yang bersih, damai, dan menyenangkan adalah harapan kita semua di Pemilu 2024.

Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, memberikan pengingat penting kepada aparatur sipil negara, polisi, TNI, dan KPU.

Melalui acara Konsolidasi Internal Pemenangan Amin di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Cak Imin menegaskan bahwa netralitas adalah kunci utama untuk memastikan integritas pemilu.

Baca Juga: Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli Berkolaborasi Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah

"Yang penting sekarang, semua harus belajar dari kesalahan, netralitas itu mutlak, kalau tidak maka pemilu itu kotor. Kalau pemilu kotor, Indonesia hancur gara-gara titik nol demokrasi," ujarnya dengan tegas.

Cak Imin juga menyoroti peran wasit dalam pemilu ini. Menurutnya, semua pihak, termasuk ASN, polisi, TNI, dan KPU, harus menjaga netralitas agar pemilu berlangsung adil.

Ini bukan hanya soal pemenangan pasangan Amin, melainkan juga tentang kelahiran pemilu yang fair, yang akan memperkuat fondasi pemerintahan yang baru.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Tim Pemenangan Anies-Amin Tidak Dipimpin Pengusaha

"Siapa pun yang menang, nanti akan mendapatkan dukungan yang kuat dari semua pihak, legitimate namanya," tambahnya dengan keyakinan.

Cak Imin juga menyampaikan rasa syukurnya dapat bersama-sama dengan kiai, aktivis PKB, dan aktivis Nahdathul Ulama untuk menyatukan visi dan langkah dalam persiapan Pemilu 2024.

Dia berkomitmen untuk terus bekerja keras, mengajak Anies-Cak Imin (Amin) menuju kemenangan di Pemilu 2024.

Baca Juga: Dulunya dianggap tindakan kriminal, Simak penjelasan dan sejarah kenapa semangka menjadi simbol solidaritas bagi rakyat Palestina

Dalam ceritanya, Cak Imin berbagi tentang hubungannya dengan Calon Presiden Anies Baswedan, yang tidak hanya sekadar rekannya dalam dunia politik, tetapi juga teman lama dari masa studi di UGM Yogyakarta.

Keduanya bersama-sama bergerak dalam gerakan mahasiswa dan bekerja untuk menggantikan rezim Orde Baru dengan rezim demokrasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X