“Saya harap para peserta belajar bukan hanya teknik merias, tapi juga etika pelayanan, komunikasi dengan klien, serta kemampuan mengelola usaha kecil. Inilah bekal nyata untuk membangun kemandirian ekonomi di tengah persaingan kerja yang semakin ketat,” imbuh Erwin.
Menurutnya, Kota Bandung sebagai kota kreatif memiliki potensi besar di sektor kecantikan yang merupakan bagian penting dari ekonomi kreatif.
Sementara itu Direktur LKP Karya Jelita, Rani Sintiawati, M.Pd., Dipl., Cidesco, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada manajemen usaha dan pemasaran digital.
“Kami ingin peserta tidak hanya bisa merias, tapi juga mampu mengelola usaha sendiri. Mereka belajar digital marketing, manajemen keuangan, dan strategi membuka bisnis kecil,” jelasnya.
Rani menambahkan, LKP Karya Jelita terus berupaya meningkatkan kualitas SDM agar masyarakat dapat tumbuh menjadi pelaku usaha produktif dan mandiri di bidang kecantikan.
“Kami fokus membentuk pribadi yang mandiri dan berdaya. Karena keterampilan adalah modal pertama menuju kesejahteraan,” ujarnya.
Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikdasmen, Dr. Yaya Sutarya, S.Pd., M.Pd. berpendapat, bahwa ia sangat berbahagia bisa bersinergi dengan LPK Karya Jelita.
“Sangat berbahagia sekali saya bisa membersamai kegiatan dari LKP Karya Jelita, ini adalah satu proses di mana LKP Karya Jelita sudah sangat mempersiapkan dengan baik pelatihan yang diberikan kepada 25 orang yang menjadi sasaran program PKW dan alhamdulillah sudah dapat implementasikan dengan baik” jelasnya.
Yaya menambahkan “hari ini adalah unjuk karya dari proses yang sudah dilakukan oleh LKP karya Jelita dan sangat berbahagia sekali bahwa ini memang program yang disiapkan oleh Kementerian ini sangat berdampak sekali bagi anak-anak tentunya yang putus sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolah kemudian nanti diberikan pelatihan sehingga nanti akan berdampak nanti pada saat mereka setelah menguasai keahlian terutama di bidang bridal dapat melamar atau membuka lowongan pekerjaan atau bisa langsung berkontribusi tentunya bukan hanya perias pengantin mungkin wisuda dan yang lainnya”.
“Harapan yang bisa kita sampaikan bahwa ini adalah bukan hanya program pemerintah pusat bukan hanya program kementerian pendidikan dasar menengah harus ada kolaborasi yang positif dari pemerintah daerah kabupaten kota bagaimana kita telah mengkrit sebuah program pkw yang sangat luar biasa Paling tidak ada program-program yang serupa yang dilakukan oleh pemerintah daerah sisa antara pusat dan daerah terus berkolaborasi terus melakukan sinkronisasi sehingga program ini mendapatkan dukungan bersama sehingga efek kejutnya akan semakin besar bapak ibu sekalian semuanya” ujar Yaya.
Acara peresmian ditutup dengan penyerahan cenderamata dan piagam penghargaan kepada para peserta dan juara terbaik, di antaranya:
- Peserta PKW Teladan: Aulia S
- Juara Pengantin Modifikasi Sunda: Lenny M
- Juara Terkreatif: Giazkha F