BISNIS BANDUNG - Dampak longsor yang terjadi delapan8 bulan lalu di Dusun Sukamaju Desa Jayamekar yang mengakibatkan putusnya saluran irigasi, berdampak cukup besar terhadap lahan pertanian. Sedikitnya 200 hektar sawah di wilayah Desa Cibugel tidak mendapatkan pasokan air.
Kepala Desa Cibugel, Anggon Rahmat mengatakan, akibat longsor tersebut, saat ini para petani tidak bisai menggarap sawahnya untuk ditanami padi.
"Ada sekitar 200 hektar sawah yang berada di diwilayah Desa Cibugel tidak mendapatkan pasokan air. Hingga lahan persawahan tidak bisa digarap karena kering kerontang tidak mendapat pasokan air yang sekama ini diperoleh dari jaringan irigasi,"ujar Anggon, Selasa (17/9/2019) mengenai nasib sawah di wilayahnya.
Anggon berharap, pemerintah Kecamatan Cibugel, dinas terkait serta Pemerintah Kabupaten Sumedang, khususnya Bupati Sumedang melalui instansi terkait untuk membantu para petani yang tidak bisa menggarap sawahnya tidak ada air.
"Saat ini kami membutuhkan alat berat dan pipa untuk saluran air supaya bisa mengairi sawah. Sehingga pada musim tanam tahun ini kami bisa kembali menggarap sawah kami," harapnya
Dikemukakan Anggon , waktu kejadian longsor delapan bulan yang lalu, sudah ada dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, yang meninjau ke lokasi kejadian.Namun hasilnya belum jelas dan tidak ada kabar selanjutnya. "Mudah mudahan cepat ada solusinya, agar masyarakat bisa kembali bertani," ungkapnya.(E-010)***