Bisnisbandung.com - Ikatan Alumni ITB Pengurus Jawa Barat (IA ITB Jabar) pada pelaksanaan Rapat Kerja Daerah tahun 2022 menyepakati program inisiasi penanggulangan Stunting di Kabupaten Garut.
Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah Kabupaten Garut dalam menekan angka Stunting di bawah 14 persen.
Hal ini disampaikan oleh Jalu Priambodo selaku Ketua IA ITB Jabar pada hari pertama rangkaian Rapat Kerja Daerah.
Baca Juga: Bupati Garut Bersyukur Alumni ITB Nyaah ka Garut
"Rangkaian Rapat Kerja Daerah di Garut tidak hanya dimanfaatkan sebagai acara internal organisasi, tapi juga dapat memberi solusi bagi permasalahan di daerah pelaksanaan Rakerda" ujar Jalu
Program tersebut nantinya akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Garut, Pengurus Pusat IA ITB, Pengurus Daerah IA ITB Jawa Barat dan Rumah Amal Salman. Jalu menyampaikan bahwa kolaborasi semua pihak sangat diharapkan agar problem stunting dapat diatas di Kabupaten Garut.
Jalu juga menguraikan adanya beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar program ini berhasil dilaksanakan
Baca Juga: Regulator Inggris: Perusahaan Crypto Tidak Tergoyahkan oleh Regulasi Ketat
"Pertama, upaya kuratif terhadap balita yang sudah rawan gizi melalui pemberian obat atau nutrisi tambahan." Terang Jalu
Selanjutnya pendekatan edukati agar peristiwa gizi buruk dapat diantisipasi oleh warga sebelum keadaan memburuk. Dan terakhir dengan mengupayakan mencari dan mengatasi probelm utama sehingga muncul Stunting.
Jalu memberi contoh, "Jika dari hasil identifikasi masalah ada kaitan antara stuntinh dengan buruknya saintasi, maka perlu upaya memperbaiki sanitasi tersebut".
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan akan Diusut! Berikut ini Sanksi yang Siap Menanti Arema FC dan Panpel
Pada kesempatan yang sama Bupati Garut, H. Rudy Gunawan menyampaikan kondisi terkini kasus stunting di Kabupaten Garut.
"Kabupaten Garut menggelontorkan dana sebesar 4 Miliar guna melakukan penimbangan dan pengukuran terhadap seluruh anak umur 0-60 bulan. Dari sensus tersebut pemerintah Kabupaten menemukan ada 26.000 balita yang mengalami stunting. Angka tersebut masih di atas 15 persen ." Terang Rudy.
Artikel Terkait
Kerusuhan Arema Vs Persebaya, Ternyata ini Penyebabnya
Bjorka Ungkapkan Siapa Dalang dalam Kematian Munir, Berikut Penjelasannya!
Tragedi Kanjuruhan akan Diusut! Berikut ini Sanksi yang Siap Menanti Arema FC dan Panpel
Re-Question-ing, Saat Seniman Mempertanyakan Keabsolutan Sebuah Nilai
Regulator Inggris: Perusahaan Crypto Tidak Tergoyahkan oleh Regulasi Ketat
Bupati Garut Bersyukur Alumni ITB "Nyaah ka Garut"