“Hal ini menjadi perbincangan di kalangan klub dan penggemar Liga 1, di mana wasit terkadang memposisikan diri jauh dari kotak penalti tim yang dirugikan, guna memberikan alasan pemberian penalti hantu.”
“Seperti yang terjadi tadi malam,” lanjutnya.
Persebaya Surabaya pun menyoroti beberapa keputusan penalti yang merugikan timnya pada laga melawan Arema FC. Beruntung Persebaya berhasil mengatasi situasi tersebut dan mengamankan tiga poin dalam pertemuannya dengan Arema FC.
Persebaya mendapat tiga kali penalti dalam empat laga terakhir melawan tim yang CEO-nya berafiliasi dengan Iwan Budianto.
Baca Juga: Thomas Doll Ajak Komunikasi Shin Tae-yong Terkait Pemanggilan Pemain ke Timnas U-23 Indonesia
Tadi malam satu contoh, satu penalti lagi diberikan pada 11 April 2023, dan satu penalti pada 1 Oktober 2022, bertepatan dengan Tragedi Kanjuruhan,” jelas keterangan resmi Persebaya.
Alhamdulillah, keempat pertandingan kami menangi. Seringnya terjadi phantom punishment, atau penalti sewenang-wenang, itulah yang membuat tagline Persebaya Bolo Tuhan menjadi populer di kalangan Bonek, suporter Persebaya.
“Ini bukan tindakan kesalehan palsu, tapi kami benar-benar merasa ada banyak campur tangan Tuhan. Kami sering tertindas tapi berhasil bertahan,” lanjutnya.
Sebagai penutup, Persebaya Surabaya mengumumkan akan menyampaikan laporan ke PSSI terkait buruknya wasit Gideon Dapaherang dalam memimpin.
Baca Juga: Untuk Melindungi Asetnya, Barcelona Membatasi Menit Bermain Lamine Yamal
Sejalan dengan semangat transformasi yang diusung Erick Thohir dan PSSI, Persebaya akan menyampaikan laporan kepada PSSI terkait buruknya kepemimpinan Gedion Dapaherang, demikian bunyi laporan kepada PSSI.
“Ini bukan hanya soal momen Arema FC mendapat hadiah penalti, tapi juga keputusan buruk lainnya yang diambil selama pertandingan,” tutupnya.***