Bisnisbandung.com - Menjelang Pemilihan Umum yang semakin dekat, pertarungan untuk memperebutkan suara rakyat semakin sengit.
Namun, upaya memanfaatkan popularitas sepak bola sebagai komoditas politik mendapat penolakan dari elemen suporter terbesar di tanah air.
Pada 1 Februari lalu, media nasional melaporkan bahwa tim sukses salah satu pasangan calon akan menghadirkan empat elemen suporter sepak bola terbesar di Indonesia, yaitu Jakmania, Bobotoh, Bonek, dan Aremania, dalam kampanye akbar yang akan berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS) pada 10 Februari mendatang.
Baca Juga: Prabowo Optimistis, Menjadi Pemimpin untuk Masa Depan Gemilang Indonesia
Namun, kabar tersebut mendapat respon tegas dari elemen suporter yang bersangkutan.
Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, dengan tegas menyatakan bahwa Jakmania tidak terlibat dalam kegiatan politik yang digagas oleh pasangan mana pun.
Ia juga menekankan bahwa Jakmania yang ingin mendukung pasangan calon presiden tidak diperkenankan membawa atribut Jakmania atau mengidentifikasikan dirinya sebagai anggota Jakmania.
Baca Juga: Prabowo Ajak Puluhan Ribu Warga Bandung Doakan Palestina di Hari Isra Mi'raj
Hal senada juga diungkapkan oleh kelompok suporter Persib, Bobotoh. Mabes Bomber, dalam rilis resminya, menyatakan bahwa Bomber Pusat tidak berpihak kepada pasangan calon manapun.
Mereka hanya akan mendukung tim Persib Bandung dan timnas sepak bola Indonesia. Dukungan politik tidak akan menjadi bagian dari agenda mereka.
Sebagai warga negara, setiap individu memiliki hak untuk mendukung pasangan calon dalam kontestasi
Baca Juga: Blusukan di Cihapit, Ini Barang yang Dibeli Gibran
Pemilihan Umum 2024. Namun, penting untuk menjaga netralitas olahraga, terutama sepak bola. Dukungan politik sebaiknya diberikan sebagai individu, tanpa membawa embel-embel elemen suporter tertentu.
Olahraga, termasuk sepak bola, seharusnya menjadi wadah persatuan dan kesatuan, bukan menjadi alat untuk memecah belah masyarakat.