Bisnisbandung.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kasus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini masih terkendali. hal itu terlihat dari setiap daerah di indonesia memiliki 'radar' pendeteksi virus varian baru.
Menkes Budi mengatakan ''Kita bisa mengendalikan COVID-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan metode yang namanya genome sequencing,'' hal ini di perkuat oleh setiap daerah di indonesia memiliki 'radar' pendeteksi virus varian baru.
Menkes Budi menjelaskan kepada para pimpinan daerah, pertama kali Indonesia bisa melakukan genom sequencing hanya bisa melakukan 140 sampel selama 9 bulan.
Sekarang setiap bulan bisa mencapai 8 ribu sampel karena setiap daerah di indonesia memiliki 'radar' pendeteksi virus varian baru.
Baca Juga: Ingin Bergaya Ala Bangsawan? Simak Gaya Fashion Kate Middleton Sebagai Sumber Inspirasi Fashion Anda
Dari hasil pemeriksaan genome sequencing dapat diketahui bahwa kenaikan angka kasus COVID-19 bukan disebabkan oleh mobilitas atau hari besar melainkan akibat adanya virus varian baru.
Budi menambahkan dulu alat-alatnya hanya ada di Jawa dan beberapa kota besar, sekarang sudah ada di 12 kota di seluruh Indonesia. Hal ini bisa dengan cepat mengetahui jenis virus yang masuk ke daerah indonesia.
Di negara-negara lain terjadi juga dua gelombang besar yaitu ketika adanya varian Omicron BA.4 dan BA.5 di sekitar bulan Juli-Agustus, juga varian BQ.1 dan XBB sementara itu di indonesia awal tahun 2021 kasus COVID-19 naik karena varian Alpha, selanjutnya varian Delta, diikuti varian Omicron yang kasus hariannya hampir mencapai 60 ribu.
Menkes mengungkapkan berkat upaya genome sequencing, Indonesia tidak mengalami kenaikan tinggi pada 2 gelombang tersebut.
Baca Juga: Anda Tertarik Investasi Saham? Pahami Dulu Konsep Investasi Saham Berikut ini Sebelum Membeli Saham.
'Jadi kita bisa mengendalikan COVID-19 dengan baik karena kita tahu caranya adalah dengan cepat mengidentifikasi musuhnya apa, varian barunya apa melalui genome sequencing,'' ungkap Menkes.
Pemeriksaan genome sequencing sudah ada di lebih dari 12 laboratorium di seluruh Indonesia.
Menkes Budi menambahkan 'Jadi seperti 'radar'nya ini setiap hari di monitor kalau ada varian-varian baru''.
Menkes menegaskan selain mengetahui variannya, kita mesti tahu juga daya tahan imunitas masyarakat Indonesia.
Artikel Terkait
Pabrik Smelter Nikel di Sulawesi Tengah Kembali Beroperasi Pasca Kerusuhan
Polri: Jalur Selatan Bisa Jadi Alternatif Jalur Mudik
Catat Tanggal Pemberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia
Tahun Kelinci Air Telah Tiba. 4 Shio Yang Diprediksi Akan Beruntung Di Tahun 2023, Apa Saja?
Waspada Wilayah Perairan Hari Ini dan Besok Berpotensi Terjadi Gelombang Tinggi
Kembali Terjadi Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Minggu Ini