Bisnis Bandung - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Dewan Pimpinan Daerah - Aprindo DPD Jabar, Yudi Hartanto mengemukakan, berdasarkan informasi dan pantauan ke beberapa toko ritel, peningkatan jumlah pengunjung dan angka penjualan Lebaran tahun ini, cukup menggembirakan
Dikatakan Yudi Hartanto, Lebaran tahun ini jumlah pengunjung dan penjualannya lebih baik, setelah Lebaran dua tahun tidak signifikan dan memberikan kontribusi penjualan seasonal bagi sektor ritel yang tergabung kedalam Aprindo DPD Jabar
Aprindo DPD Jabar memperkirakan target pertumbuhan penjualan Ramadhan dan Iedul Fitri/Lebaran sebesar 20% dibandingkan tahun lalu akan tercapai sebelum Hari-H.
Target pertumbuhan penjualan Lebaran tahun ini akan tercapai, atas beberapa indikator, diantaranya yakni karena saat ini sudah banyak informasi dari anggota Aprindo Jabar yang melaporkan kehabisan stok barang seasonal, seminggu menjelang Lebaran.
Produk seasonal diantaranya sirup, kue kaleng lebaran, kurma dan kebutuhan lainnya yang biasanya hanya tersedia dimomen momen tertentu.
Baca Juga: SPI: Pelarangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng: Momen Perombakan Kebijakan Persawitan di Indonesia
Aprindo DPD Jabar melihat pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) Lebaran baik dari pemerintah maupun swasta yang lebih awal berkontribusi besar dalam mendorong masyarakat untuk berbelanja lebih cepat tidak menunggu mendekati lebaran.
Hal ini terlihat dari penjualan minggu ketiga April 2022 yang terus menunjukkan trend peningkatan kunjungan konsumen.
"Kemungkinan besar puncak belanja barang seasonal lebaran sudah terlewati minggu lalu, baik di supermarket maupun di toko format department store"
Namun peningkatan penjualan selanjutnya akan terjadi di format minimarket, apalagi toko yang berada di jalur mudik.
Yudi Hartanto menegaskan, Aprindo DPD Jabar akan turut memantau supaya toko ritel yang berada di kantong mudik untuk bersiap supaya dapat melayani dengan maksimal,.
Pelayanan maksimal seperti memberikan himbauan agar toko-toko di jalur mudik dapat ditambah baik stok barang maupun jumlah karyawan perbantuan, agar transaksi bisa berjalan cepat sehingga tidak terjadi penumpukan.
Yudi Hartanto mengimbuhkan, biar bagaimanapun, kondisi saat ini belum lepas dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Baca Juga: Pertumbuhan Impor Daging Sapi Meningkat Tajam Dibandingkan Produksi Daging Sapi Dalam Negeri
Pelayanan maksimal pun akan diberlakukan untuk pencegahan mewabahnya virus covid 19, agar tidak terjadi klaster atau mewabahnya covid 19.
Artikel Terkait
Pertemuan Jokowi dan Anies Baswedan di Sirkuit Formula E
Kasus Mafia Minyak Goreng, PDIP Jabar Desak Presiden Jokowi Copot Mendag Muhammad Lutfi
Diplomasi Kaos vs Jas, Elon Musk Tertarik Industri Nikel di Indonesia
SPI: Harga TBS Terjun Bebas, PKS Harus Bayar Selisih Pembelian ke Petani
Kapan BSU Cair? Warganet Serbu Media Sosial Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan
Ridwan Kamil: Cianjur Jadi Tempat Pulang 1,2 Juta Jiwa