Pandemi di Indonesia Dikendalikan Oleh Virus Pandu : Bukan Dikendalikan Oleh Pak Luhut

- Kamis, 15 Juli 2021 | 12:22 WIB
Luhut
Luhut

BISNIS bandung - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Pulau Jawa dan Bali yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di indonesia sangat terkendali. Ini disampaikannya usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Sebagai pemegang tongkat komando PPKM Darurat Jawa-Bali, pensiunan jenderal TNI bintang empat ini jadi  salah satu sosok yang selalu dicari Presiden Jokowi. Dalam sehari, tiga kali Jokowi menelepon Luhut. Memantau perkembangan penanganan Pandemi Covid-19, sekaligus implementasi PPKM Darurat.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali," ujar Luhut  dalam konferensi pers, Senin (12/7/21). Luhut percaya diri dengan pernyataannya. Sehingga menantang pihak yang menyangkalnya, untuk menghadapnya. Dia menyiapkan data yang menujukan penanganan pandemi terkendali. Tak cuma itu, Luhut juga menjamin ketersediaan obat-obatan, oksigen hingga tempat tidur bagi pasien Covid-19. Lain cerita  dengan yang diungkapkan Coky. Pria itu menelepon dengan nada sendu,  mencoba tegar dan menahan sedih . Memohon bantuan mencari Rumah Sakit untuk ayahnya yang kritis karena terpapar Covid-19. Coky berbagi cerita juga bagaimana sulitnya mendapatkan akses kesehatan untuk sang ayah yang kritis. "Kenyataan di lapangan memang tidak seindah yang diucapkan pejabat," ungkap Coky dalam perbincangan dengan merdeka.com yang dikutip Bisnis bandung. com, Jumat (15/7/21). Coky kesulitan mendapatkan alat dan fasilitas kesehatan bagi ayahnya. Awalnya sang ayah menjalani isolasi mandiri di rumah . Kondisinya memburuk setelah dua hari. Saturasi oksigen turun. Coky dan keluarga mencari oksigen dan regulator di berbagai tempat , tapi barang yang dibutuhkan kosong. Dia mencoba mencari di situs belanja online , harganya Rp1 juta sampai Rp2,5 juta . Akhirnya mendapat pinjaman oksigen dari sebuah RS . Meski mendapat oksigen, kondisi sang ayah tak kunjung membaik. Kemudian mencari RS yang bisa memberikan pelayanan kesehatan pasien Covid-19. Bukan hal mudah. IGD dan ICU beberapa RS penuh.Akhirnya sang ayah bisa mendapat tempat di sebuah RS swasta daerah Bekasi, Sabtu (10/7) atas bantuan koleganya. Namun , Senin (12/7) malam, RS memberi kabar. Ayah Coky harus segera dirujuk ke RS lain yang memiliki ventilator. Mengingat kondisinya semakin kritis. Surat rujukan dikeluarkan disertai surat lain. "Saya disuruh tanda tangan, surat yang menyatakan jika ada kemungkinan tidak tertolong. Seolah mereka pesimis," ucap Coky.  "Lebih dari 10 RS saya telepon, semua bilang IGD penuh dan antre, ICU full. Jadi tidak seperti informasi yang bilang kalau masyarakat terjamin mendapat akses RS," ungkap Coky. Kisah Coky hanya satu dari banyaknya masyarakat yang sulit mendapatkan akses fasilitas kesehatan. Di tengah pertaruhan nyawa pasien pandemi. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyebut tiga indikator jika penanganan Covid-19 disebut terkendali. Pertama, angka infeksi Covid-19 menurun. Faktanya, presentase kasus harian dari laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Satgas Covid-19, justru meningkat tajam. Sejak pertengahan Juni 2021, catatan rekor kasus terus terjadi. Terakhir pada Rabu (14/7), kasus positif Covid-19 bertambah 54.517 menjadi 2.670.046 kasus. Indikator kedua, angka kematian menurun. Jumlah pasien yang meninggal juga pernah berada di titik tertinggi pada bulan ini. Pada Rabu 7 Juni 2021, ada 1.040 pasien Covid-19 meninggal. Pada Minggu 11 Juni 2021, jumlah pasien meninggal juga cukup tinggi mencapai 1.007 orang. Namun tidak dipungkiri, indonesia juga pernah mencatatkan rekor kasus sembuh harian Covid-19 pada 11 Juli  2021. Ada 32.615 pasien Covid-19 yang sembuh dan menjadikan angka total kesembuhan dari Covid-19 sebanyak 2.084.724 orang. Indikator terakhir, tingkat keterisian pasien Covid-19 di rumah sakit. Jika Pandemi terkendali, keterisian ruangan di rumah sakit berangsur turun. Kondisi hari ini justru tidak menunjukkan kabar gembira. Menurut kami , pandemi belum terkendali karena tiga indikator  masih tinggi , angka kematian tinggi , rumah sakit overload," kata Slamet .  Kalangan epidemiolog juga meragukan penanganan Pandemi yang disebut terkendali. Epidemiolog UI, Pandu Riono justru melihat virus Covid yang mengendalikan kehidupan manusia. Muncul dan menyebar varian Delta di indonesia menunjukkan kegagalan dalam mengendalikan pandemi.  "Pandemi di indonesia itu dikendalikan oleh virus, virusnya naik ikut naik, bukan dikendalikan oleh Pak Luhut," ungkap Pandu menambahkan. (B-003) *** 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kamis 23 Maret, Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadan

Kamis, 23 Maret 2023 | 08:45 WIB
X