Selain itu, di sana tersedia fasilitas hotel di tengah hutan yakni Rimba Orangutan Lodge selain itu para turis juga bisa menikmati panorama hutan rimba dengan kapal kelotok sambil menyusuri sungai Sekonyer.
Para turis dapat makan, minum teh dan kopi sambil menyantap pisang goreng dan cemilan lainnya di kapal kelotok itu. Bahkan turis juga bisa merasakan tidur malam di kapal kelotok di pinggir sungai Sekonyer.
Baca Juga: Pesona Tempat Wisata Baru di Batu Karas, Ada Hutan Mangrove Seluas 5 Hektar
“Selain Tanjung Puting merupakan pusat rehabilitasi dan riset Orangutan, kami kembangkan ekowisata di sini agar masyarakat ikut terlibat dan mendapat banyak keuntungan dan pendapatan sehingga mereka merasa perlu ikut menjaga dan melestarikan hutan lindung dan taman nasional sebagai habitat yang nyaman bagi Orangutan," kata Prof Birute Galdikas, seorang peneliti Orang Utan asal Kanada yang kini sudah menjadi WNI.
Taman Nasional Tanjung Puting merupakan salah satu Taman Nasional yang memiliki jumlah Orangutan terbesar di dunia sekitar 6.000 lebih Orangutan hidup di sana. Sedangkan untuk di daerah Sumatera hidup sekitar 7.000 Orangutan.
Hanya dua negara di dunia ini yang memiliki Taman Nasional untuk Orang Utan, yakni Indonesia dan Malaysia. Jadi Orang Utan memang termasuk satwa yang patut kita lindungi dan kita lestarikan.***
Artikel Terkait
Kasus Pemberi Rokok di Bunbin ke Orang Utan Tetap Diproses
Diduga Kurang Makanan, Monyet Turun Gunung
JEFRY NICHOL–AMANDA RAWLES, Tidak Sekedar Cinta Monyet
Tabrak Monyet Betina, Pengendara Motor Diserang Kawanan Monyet