BISNIS BANDUNG - Industri rumah tangga menjadi salah satu mata pencaharian sebagian warga masyarakat yang ingin memperbaiki kondisi perekonomian dan taraf hidupnya dengan membuat satu produk berupa makanan, barang atau jasa. Seperti dilakukan warga masyarakat Congeang Kab.Sumedang yang memproduksi sale pisang dan rangining yang cukup dikenal konsumen di wilayah Sumedang, bahkan diluar wilayah Sumedang.Siapa yang tak kenal pisang? Buah berwarna kuning ini mungkin sudah menjadi makanan Favorit banyak orang, bisa diolah menjadi berbagai macam sajian, seperti pisang goreng, jus pisang dan keripik pisang. Agar makanan berbahan baku pisang ini bisa tahan lama disimpan, oleh warga Congeang , pisang dibuat dalam bentuk sale. Setelah dibuang kulitnya, kemudian dijemur beberapa hari. Setelah kering, pisang diberi pelapis adonan tepung terigu yang kemudian digoreng. Sale pisang produk rumahan asal Congeang Sumedang menjadi industri rumah tangga pemasarana dan peminatnya sudah menembus ke wilayah Kuningan,Majalengka,Cirebon dan Bogor.
Kini sale pisang Congeang telah menjadi salah satu icon makanan Sumedang, selain tahu. Namun dibalik itu, terdapat cerita ironis mengenai hasil pemasaran sale pisang yang tidak sesuai dengan harapan para pembuatnya. Beberapa pelaku usaha gulung tikar, karena terbentur masalah pemasaran, walau bahan baku berlimpah . Setelah dilakukan penelitian dan membandingkan dengan produk yang sama dari daerah lain, diketahui dari cara pengemasan sale pisang Congeang yang kemasanya hanya dibungkus plastik biasa. Pihak Disperindag kabupaten Sumedang, kemudian mengadakan kerjasama dengan tim pelatihan teknik pengemasan produk dengan para pelaku usaha sale pisang. Melakukan perubahan serta inovasi pengemasan yang lebih menarik , hingga menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya.
"Kami berusaha memberikan pelatihan dan cara pengemasan produk bagi para pelaku UMKM ini,khususnya dari segi pengemasannya.Agar kemasan produk lebih simpel dan menarik minat pembeli dan diharapkan mampu berdaya jual ,"ujar Hendra, tim pelatih pengemasan produk,Sabtu (06/04/2019) di Congeang Sumedang. Hendra berharap dengan adanya pelatihan ini,baik para pelaku industri sale pisang dan lainnya, bisa merubah pola pikir dari segi pengemasan produknya.
Selama ini yang ada dipikiran masyarakat hanya sebatas menghasilkan produk untuk dijual dan menghasilkan uang, namun soal kemasan dikesampingkan. Nah dengan pelatihan ini, ujar Hendra, kami selain memberikan pelatihan pengemasan, kami juga memberi pengertian tentang pemasaran dalam dunia perdagangan, sebab itu kami berharap pelatihan yang diberikan jadi bekal bagi para pelaku induatri rumah tangga. ”Berbagai pelatihan dan cara pengemasan produk sale pisang, disambut antusias para perajin sale pisang Congeang, mereka seolah mendapat kekuatan tenaga untuk kembali meraih pasar,” ungkap Hendra. (E010) ***