Bisnis Bandung - Khoerunnisa S.Hum pengusaha Keripik Gedebog Pisang mengutarakan, awal mula dirinya merintis usaha Keripik Gepis/Gedebog Pisang pada bulan November 2020.
Setelah wisuda pada bulan Oktober, Khoerunnisa S.Hum mengaku bingung mau mencari pekerjaan kemana, karena pada saat itu kondisi masih pandemi. Melihat pohon pisang kepok yang ada di samping rumah, kemudian berinisiatif untuk membuat suatu olahan makanan.
"Dulu saya pernah melihat postingan olahan dari Gedebog Pisang. Dan sekarang kenapa saya tidak mencobanya. Setelah trial and error berkali- kali akhirnya saya bisa membuat dan menemukan resep yang pas untuk Keripik Gedebog Pisang,"ujarnya.
Baca Juga: Singkong Thailand Rasa Manis Legit dan Gurih Cocok untuk Berbuka Puasa
"Kemudian ditawarkan kepada saudara, tetangga, teman. Dan Alhamdulillah mendapatkan respon yang positif. Akhirnya saya mencoba berjualan online di beberapa marketplace"
Khoerunnisa S.Hum mengaku, untuk produksi Keripik Gepis dibantu 2 orang karyawan dan orangtua. Bahan pokok untuk produksi Keripik Gedebog Pisang diambil dari kebun sendiri.
Menurutnya, untuk memproduksi membutuhkan keahlian khusus, karena jika asal akan membuat rasanya bisa pahit.
Proses pembuatan keripik Gepis membutuhkan waktu 2 hari, dengan jumlah tenaga kerja 4 orang.
Baca Juga: Jamu Gendong, Bikin Aman Berpuasa Setelah Divaksin atau Dalam Kondisi Long Covid
Khoerunnisa S.Hum mengungkapkan, produk Keripik Gedebog Pisang mempunyai 11 varian rasa yakni original, balado, jagung manis, jagung bakar, sapi panggang, keju, coklat, rumput laut, BBQ,pedas, greentea, dan 5 kemasan ukuran.
Produknya ukuran 30 gram dijual dengan harga Rp 6.500, untuk isi 70 gram harganya Rp 11.500, isi 100 gram harganya Rp 16.500, untuk isi 500 gram harganya Rp 75.000 dan untuk isi 1 kilogram dibandrol dengan harga Rp 150.000.
Dalam sebulan mampu memproduksi kurang lebih 50 kilogram.
Baca Juga: Tekan Harga Minyak Goreng Curah, Polresta Bandung Berikan Layanan Antar Jemput Distribusi Minyak Goreng Curah
"Kami jual online dan offline. Untuk online kami promosikan lewat beberapa social media seperti Facebook, Tiktok, WA, Instagram. Dan untuk pemasaran offline melalui mulut kemulut dan reseller"
Khoerunnisa S.Hum mengklaim produk Keripik Gedebog Pisangnya sudah pernah ekspor ke Singapore dan Taiwan. Produk mampu bertahan/kadaluarsa kurang lebih 1 bulan, karena produk sudah melalui proses spinner.
Untuk optimalisasi pemasaran yang dilakukan yakni foto produk semenarik mungkin, membuat konten yang menarik.
Baca Juga: Bubur Kampiun Kuliner khas Ramadhan
Pemasaran menggunakan media Facebook, wa, tiktok, shopee, lazada, Bukalapak, Tokopedia.
Sedangkan untuk meningkatkan kualitas produk usaha, Khoerunnisa S.Hum mengaku produk Keripik Gedebog Pisang menggunakan bahan-bahan premium.
Banyak kompetitor yang membanting harga di marketplace, tetapi dirinya mengaku tetap fokus pada kualitas produk.
Kendala yang dihadapi dalam kaitan produksi yakni semua harga bahan makanan mulai naik, diperparah dengan langkanya minyak goreng, sekalinya ada harganyaya mahal banget, lirihnya.
Baca Juga: Kolaborasi Coklat dan Dodol Lahirkan Chocodot
Ciri khas produk rasanya yang unik berbeda dari keripik yang lain juga mempunyai banyak varian rasa dan ukuran.***
Artikel Terkait
Kamhar : Jokowi Harus Tegas Kepada Pembisiknya, Tidak Membiarkan Agenda Makar Konstitusi
Mau Tahu, Bagaimana Cara Mengatasi Bibir Kering Saat Puasa ?
Ustadz Adi Hidayat : Perhatikan! Ini Syarat dan Ketentuan Menunaikan Ibadah Puasa
Penghasilan dan Pengeluaran Tidak Seimbang? Ini Cara Mengatur Keuangan yang Sehat
Uji Coba Lawan Pohang Steelers FC, Timnas U-19 Akhirnya Menang Lagi